PSIKOLOGI
1. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP PSIKOLOGI
Psikologi berasal dari bahasa Yunani Psychology yang merupakan gabungan kata psyche dan logos. Psyche berarti jiwa dan logos berarti ilmu. Secara harafiah psikologi diartikan sebagai ilmu jiwa. Istilah psyche atau jiwa masih sulit didefinisikan karena jiwa itu merupakan objek yang bersifat abstrak, sulit dilihat wujudnya, meskipun tidak dapat dimungkiri keberadaannya
2. PENDEKATAN DAN METODE PENELITIAN PSIKOLOGI
PENDEKATAN
Secara rinci (Atkinson dan Hilgard, 1996:7-14) membagi psikologi atas lima pendekatan, yaitu pendekatan neurolobiologis, pendekatan-pendekatan perilaku, pendekatan kognitif, pendekatan psikoanalitik, dan pendekatan fenomenologis.
a. Pendekatan Neurobiologis
b. Pendekatan Behaviorisme (Perilaku)
c. Pendekatan Kognitif
d. Pendekatan Psikoanalitik
e. Pendekatan Psikologi Gestalt
f. Pendekatan Fenomenologi dan Humanistik
METODE PENELITIAN PSIKOLOGI
Pada dasarnya metode penelitian dapat dibedakan atas dua bagian yang besar, yaitu metode longitudinal dan crossectional
a. Metode Longitudinal`
b. Metode cross-sectional
Untuk lebih terperinci, dapat dikemukakan metode-metode yang digunakan dalam lapangan psikologi sebagai berikut:
1) Metode Introspeksi
Metode ini merupakan suatu metode penelitian dengan melihat peristiwa-peristiwa kejiwaan ke dalam dirinya sendiri.
2) Metode Eksperimen
Metode ini bisa dilakukan dimana saja, baik didalam maupun diluar laboratorium.
3) Metode Ekstrospeksi
Pada metode ekstrospeksi, subjek penelitian bukan dirinya sendiri, tetapi orang lain. Maka diharapkan adanya sifat yang objektif dalam penelitian itu.
4) Metode Kuisioner
Kuisioner disebut juga dengan angket, adalah metode penelitian dengan menggunakan daftar pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang yang menjadi subjek dari penelitian tersebut.
5) Metode Interview
Metode penelitian ini dilaksanakan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan secara lisan. Baik angket maupun interview, kedua-duanya menggunakan pertanyaan, tetapi berbeda dalam penyajiannya.
6) Metode Biografi
Metode ini merupakan tulisan tentang keidupan seseorang yang merupakan riwayat hidup yang di dalamnya terurai tentang keadaan, sikap-sikap atau sifat-sifat lain mengenai orang yang bersangkutan sehingga biografi juga dapat dijadikan sumber penelitian dalam lapangan psikologi.
7) Metode Analisis Karya
Metode ini melakukan analisis dari hasil karya karena karya tersebut merupakan pencetusan dari keadaan jiwa seseorang, bisa juga termasuk dalam buku harian seseorang.
8) Metode Klinis
Metode ini mula-mula timbul dalam lapangan klinik untuk mempelajari keadaan orang-orang yang jiwanya terganggu (abnormal
9) Metode Testing
Metode ini merupakan metode yang menggunakan soal-soal, pertanyaan-pertanyaan, atau tugas-tugas lain yang telah distandarisasikan.
10) Metode Statistik
Metode statistik digunakan untuk mengadakan penganalisisan terhadap materi atau data yang telah dikumpulkan dalam suatu penelitian.
3. SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN PSIKOLOGI
Pada mulanya ahli-ahli filsafat dari zaman Yunani Kuno-lah yang mulai memikirkan gejala-gejala kejiwaan. Saat itu belum ada pembuktian-pembuktian secara empiris atau ilmiah. Mereka mencoba menerangkan gejala-gejala kejiwaan melalui mitologi. Cara pendekatan seperti itu disebut sebagai cara pendekatan yang naturalistik. Di antara sarjana Yunani yang menggunakan pendekatan naturalistik adalah Thales (624-548 SM) yang sering disebut sebagai Bapak Filsafat. Ia meyakini bahwa jiwa dan hal-hal supernatural lainnya tidak ada karena sesuatu yang ada harus dapat diterangkan dengan gejala alam (natural phenomenon). Ia pun percaya bahwa segala sesuatu berasal dari air dan karena jiwa tidak mungkin dari air maka jiwa dianggapnya tidak ada.
Tokoh lainnya adalah Anaximander (611-546 SM) yang mengatakan bahwa segala sesuatu berasal dari sesuatu yang tidak tentu, sementara Anaximenes (abad 6 SM) mengatakan bahwa segala sesuatu berasal dari udara. Tokoh yang tak kalah pentingnya adalah Empedocles, Hippocrates, dan Democritos. Empedocles (490-430 SM) mengatakan bahwa ada empat elemen besar dalam alam semesta, yaitu bumi/tanah, udara, api, dan air. Manusia terdiri dari tulang, otot, dan usus yang merupakan unsur dari tanah; cairan tubuh merupakan unsur dari air; fungsi rasio dan mental merupakan unsur dari api; sedangkan pendukung dari elemen-elemen atau fungsi hidup adalah udara.
Meskipun pendapat beberapa ahli psikologi berbeda tentang penjelasan psikologi, namun Sigmund Freud-lah (1856-1939) yang dianggap sebagai tokoh utama yang melahirkan Psikoanalisa. Karena Psikoanalisa tidak hanya berusaha menjelaskan segala sesuatu yang tampak dari luar saja, tetapi secara khusus berusaha menerangkan apa yang terjadi di dalam atau di bawah kesadaran manusia, maka Psikoanalisa dikenal juga sebagai Psikologi
4. MAHZAB ILMU PSIKOLOGI
(Boeree, 2005: 289-436) membagi mahzab dalam psikologi menjadi sembilan, yaitu psikologi eksperimental dan fisiologis, psikoanalisis, behaviorisme, gestalt, humanistik-existensialisme- fenomenologis, dan kognitif.
a. Psikologi Eksperimental dan Klasik
Menurut Atkinson (1996:20) sebutan psikologi eksperimental merupakan istilah yang keliru karena para ahli psikologi dengan keahlian bidang lain pun melakukan eksperimen. Tetapi, kelompok ini biasanya terdiri dari pada ahli psikologi yang mempergunakan metode eksperimen untuk mempelajari bagaimana orang bereaksi terhadap rangsangan indra, memandang dunia ini, belajar dan mengingat, menjawab secara emosional, dan digerakkan untuk bertindak., baik oleh rasa lapar, maupun keinginan untuk sukses. Metode eksperimen dalam psikologi mulai diperkenalkan oleh dua tokoh ahli psikologi bernama Wilhelm Wundt dan William James yang biasanya dianggap sebagai “Bapak Psikologi”.
b. Psikologi Psikoanalisis
Psikoanalisis adalah sebuah metode perkembangan kepribadian, filsafat tentang manusia, dan metode psikoterapi.
Menurut pandangan psikoanalitik, struktur kepribadian terdiri atas tiga sistem, yaitu id, ego, superego. Ketiganya adalah nama lain proses dan bukan sebagai agen yang terpisah dalam mengoperasikan kepribadian, tetapi merupakan fumgsi-fungsi kepribadian sebagai keseluruhan.
a. Id
b. Ego
c. Superego
Merepresentasikan nilai-nilai yang dijunjung orang tua dan masyarakat yang diajarkan kepada anak. Selain itu, superego pun berkaitan dengan imbalan dan hukuman.
c. Psikologi Behaviorisme
Behaviorisme adalah posisi filosofis yang mengatakan bahwa untuk menjadi ilmu pengetahuan, psikologi harus memfokuskan perhatiannya pada sesuatu yang dapat diteliti, yaitu lingkungan dan perilaku.
d. Psikologi Gestalt
Max Wertheimer mengenalkan empat hukum yang mengatur organisasi persepsi orang ketika menghadapi stimulus, yaitu:
a. Proksimitas
b. Similarita atau
c. Arah terbuka
d. Simplisitas (penyederhanaa)
e. Humanistik- Eksistensialisme- Fenomenologis
Menurut Maslow bahwa kodrat manusia pada dasarnya adalah baik atau sekurang-kurangnya netral.
f. Psikologi Kognitif
Kognisi merupakan suatu konsep umum yang mencakup semua bentuk pengenalan. Termasuk di dalamnya ialah mengamati, melihat, menduga, dan menilai ( Chaplin, 1992: 90).
5. KONSEP PSIKOLOGI
1. Motivasi
Motivasi adalah suatu keadaan dan ketegangan individu yang membangkitkan dan memelihara serta mengarahkan tingkah laku yang mendorong (drive) menuju pada suatu tujuan (goal) untuk mencapai suatu kebutuhan (need) (Chaplin, 1999:310; Thoha, 1993: 180-181).
2. Konsep Diri
Konsep diri merupakan penilaian tentang dirinya oleh orang lain yang menyangkut aspek physical, perceptual, dan attitudinal (fisik, persepsi, dan kesikapan).
3. Sikap
Dengan demikian, sikap sebagai tendensi untuk bereaksi secara menyenangkan ataupun tidak menyenangkan terhadap sekelompok stimuli yang ditunjuk.
4. Persepsi
Dalam Kamus Lengkap Psikologi karya Chaplin (1999: 358), memiliki arti:
(a) proses mengetahui atau mengenali objek dan kejadian objektif dengan bantuan indra;
(b) kesadaran dari proses organis;
(c) satu kelompok pengindraan dengan penambahan arti-arti yang berasal dari pengalaman di masa lalu;
(d) variabel yang menghalangi atau ikut campur tangan, berasal dari kemampuan organisme untuk melakukan pembedaan di antara perangsang;
(e) kesadaran intuitif mengenai kebenaran langsung atau keyakinan yang serta merta mengenai sesuatu.
5. Frustasi
a. Frustasi merujuk pada terhalangnya tercapainya tujuan yang diharapkan pada saat tertentu dalam rangkaian..
b. Frustasi sebagai reaksi emosional internal yang disebabkan oleh suatu penghalang.
6. Sugesti
Sugesti merupakan bagian dari bentuk interaksi social yang menerima dengan mudah pengaruh orang lain tanpa diseleksi dengan pemikiran yang kritis
7. Prestasi
Prestasi merupakan pencapaian atau hasil yang telah dicapai yang memerlukan suatu kecakapan/keahlian dalam tugas-tugas akademis maupun nonakademis (Chaplin, 1999: 310).
8. Crowding (Kerumunan Massa)
Crowding (kerumunan massa) merupakan suatu kumpulan orang-orang yang memiliki kepentingan yang sama walaupun mungkin tidak saling mengenal dengan emosi-emosi yang mudah dibangkitkan dan tidak kritis (Chaplin 1990: 188).
9. Imitasi
Imitasi merupakan salah satu proses interaksi social yang banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari dengan menuju perbuatan orang lain secara disengaja.
10. Kesadaran
Konsep kesadaran memiliki makna inti yang merujuk pada suatu kondisi atau kontinum di mana kita mampu merasakan, berpikir, dan membuat persepsi (Wright, 2000: 162).
11. Fantasi
Konsep fantasi merujuk pada kapasitas manusia yang luar biasa dalam memberikan sosok pada sesuatu yang sesungguhnya tidak ada, kemudian melengkapinya dengan aneka pengandaian, baik itu secara spontan maupun sengaja (Janjnes, 1977
12. Personalitas
Merupakan sebuah konsep samar yang mencakup seluruh karakteristik psikologi yang membedakan seseorang dengan yang lainnya
13. Pikiran
Dalam bahasa Yunani kuno, persoalan pikiran dikaitkan dengan jiwa atau roh, hal serupa terjadi pula di Eropa pada Abad Pertengahan, di mana ajaran teologi mendominasi.
14. Naluri atau Insting
McDougal dalam bukunya Introduction to Social Psychology (1908) mengemukakan bahwa naluri adalah suatu disposisi psikologis turunan atau bawaan yang menentukan seseorang dalam merumuskan persepsi, memberi perhatian atau memberi respons terhadap berbagai pengalaman emosional atau dalam menghadapi suatu objek tertentu
15. Mimpi
Mimpi secara psikologis merujuk pada suatu aktivitas sederetan tamsil simbolik, ide, gagasan, hasrat terpendam, kebutuhan, dan konflik yang saling bertalian dan berlangsung selama tidur, selama dikuasai obat bius maupun selama dalam kondisi terhipnotis (Chaplin, 1999: 147).
6. GENERALISASI PSIKOLOGI
a. Motivasi
b. Konsep diri
c. Sikap
d. Persepsi
e. Frustasi
f. Sugesti
g. Prestasi
h. Crowding (Kerumunan Massa)
i. Imitasi
j. Kesadaran
k. Fantasi
l. Personalitas / Kepribadian
m.Pikiran
n. Insting / Naluri
o. Mimpi
7. TEORI-TEORI PSIKOLOGI
1. Teori Agresi Psikoanalisis Sigmund Freud
Dalam karyanya Beyond The Pleasure Principle (1920) mengemukakan inti dari teori tersebut, yaitu sebagai berikut:
a. Perilaku agresif manusia).
b.Eros,
c. Karena sifat antagonistiknya.
d. Satu alternative
2. Teori Disonasi Kognitif Festinger
Dalam karyanya A Theory of Cognitive Dissonance (1957), menjelaskan bahwa disonansi adalah hubungan dua elemen yang terjadi disertai suatu penyangkalan. Adapun isi poko teori disonansi kognitif tersebut yaitu:
a. Antara elemen-elemen kognitif mungkin terjadi hubungan yang tidak pas (nonfitting relations) yang menimbulkan disonansi (kejanggalan) kognitif.
b. Disonansi kognitif menimbulkan desakan untuk mengurangi disonansi tersebut dan menghindari peningkatannya.
c. Hasil dari desakan itu terwujud dalam perubahan-perubahab pada kognisi.
d. Perubahan tingkah laku dan menghadap diri pada beberapa informasi tentang pendapat baru yang sudah diseleksi telebih dahulu.
3. Teori Kepribadian Erich Fromm
Sebagai seorang psikoanalisis-humanis, tema dasar tulisan-tulisan beliau selalu menggunakan tema kesepian dan isolasi akibat dipisahkan dari alam dan orang lain.
4. Teori Deprivasi Relatif Gurr
Merupakan hasil pemikiran dan penelitian Ted Robert Gurr, dalam karyanya Why Men Rebel (1970), yang meringkas teorinya sebagai berikut:
a. Dengan mendefinisikan deprivasi relative sebagai hasil dari proses perubahan harapan dan kemampuan untuk memenuhi harapan itu.
b. Ketidakpuasan menciptakan potensi untuk kekerasan politik.
5. Teori Kecerdasan Majemuk Howard Gardner
Menurut Gardner, kemungkinan pemikiran dan kepandaian manusia sebenarnya dapat dijelaskan. Teorinya tidak seperti teori-teori lain dengan metode psikometri tradisional, bukan merupakan jawaban terhadap pertanyaan tersirat. Multiple Intelligence adalah jawaban pertanyaan tersurat, kemampuan kognitif apa yang memungkinkan manusia menjalankan peran-peran orang dewasa.
Makalah lengkap klik disini
Mentalis
ReplyDelete